Sendirian di kamar hati,
Inginku nangis,
Namun tangisku lama kering,
Menatap hujan tak berujung,
Seperti ini.
Bukankah aneh,
Mengingatimu membuatku pilu?
Malam kian larut,
Pada ketika aku hanya bisa meringkuk
Dengan air mata
Kiranya takdir kita setakat ini
Maaf ku pohon
Dari detik pertama perkenalan
Hingga saat perpisahan
Maaf jika ku tak bisa melupakanmu
Akan ku paksa diri
Mengunyah hakikat ini
Silapnya
Aku tak berdaya berterang
Kau tak berdaya mentafsir
Aku mengarang puisi indah
Tapi tidak pernah kau membaca
Bintang di langit yang dulunya terang
Kian malap
Kini kusendiri lagi
Sendiri sepanjang hari
Mengharap kasih kembali
Andai ditakdirkan kita bersama semula
Akan ku nanti
Walau beribu tahun lagi
Namun kini
Kisah kita sampai disini
Inilah ingatan dan catatan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan